Feb 23, 2014

Ruhaniyah Bab I

Di dalam jiwa yg kotor, terdapat raga yg busuk.... (kajian mlm bersama seseorang)
Sebagai mana Rosul menegaskan : “Ketahuilah bahwa di dalam tubuh ada sekerat daging. Apabila daging itu baik, maka seluruh tubuh itu baik; dan apabila sekerat daging itu rusak, maka seluruh tubuh itu pun rusak. Ketahuilah, dia itu adalah Hati.'" (HR. Bukhori waa Muslim )


Dulu ketika sekolah dasar sering sekali bpk/ibu guru ketika baru memulai pelajaran berkata berdoa di mulai, menurut ajarannya dan keyakinannya masing-masing, karena sikap toleransi serta kebebasan dlm beragama di dalam PPKN yg di tanamkan, INDONESIA UNTUK SEMUA AGAMA... berjalanya waktu hingga sekarang ini agamanya sama tp bnyk yg berkeyakinan berbeda... sampai-sampai ada yg saling hujat, saling hina, dan lain-lain... dan utk bpk/ibu guru ku terima kasih atas pelajaran pertama yg kalian sambaikan kpd kami.... salam santun dari murid mu ini....(Sirrul Qolb)

Ujian yg Alloh berikan ter hadap manusia berbeda2 satu dengan yg lain, jika dia orang kaya ujiannya kekayaanya, jika dia orang miskin ujiannya kemiskinannya, jika dia orang pintar ujiannya kepintarannya, jika dia orang bodoh ujiannya pun kebodohanya.... intinya adalah setiap manusia pasti ada masalah, dan manusia yg beruntung adalah yg segera mencari solusi utk masalahnya, dibarengi petunjuk Nya....(Sirrul Qolb)

"Seseorang yang hatinya baik, segala sesuatunya akan menjadi baik sekalipun perkara buruk mendatanginya."

Seburuk-buruk iblis pasti ada sisi kebaikannya. Seburuk-buruk fitnah yang datang atas agama ini pun pasti ada sisi baiknya.
Tetap berhusnu dzohon saja...
Salam Aswaja, salam Wahaby, salam Syi'ah, salam Jama'ah Tabligh. Salam dari kubur. (Sirrul Qolb)


“Rizki itu ada dua, Tajrid dan Kasbi. Rizki Tajrid diperoleh tanpa melalui ikhtiar, inilah karunia yang Allah berikan kepada para auliya' (kekasih Allah). Sedang rizki Kasbi didapat melalui proses ikhtiar.”(Siruul Qolb)

“Rizki itu ibarat tangki mobil, sudah ada takarannya gak bisa dilebihkan atau dikurangi. Kalau dilebihkan bisa-bisa luber dan kalau dikurangi bisa-bisa pengemudi tidak sampai ke tujuan.” (Siruul Qolb)

Harus bersyukur dapet nasihat baik dari orang lain (buka mata buka telinga jangan menutup hati), jika malaikat yg turun tangan... orang lain ga bisa bantu... (Siruul QOlb)

Nikmatnya api di dunia.... ga ada api ga bisa ngudut... ga bisa masak... dan lain-lain....wahh... itu klo api di dunia...
klo api di neraka hmmm... boro2 mau msk, mau ngudut.....(kalian juga tau kan)
Sebagaimana Firman Alloh : “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah MANUSIA dan BATU, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”.
(At Tahrim:6) Eling2 Gusti..... (SIruul QOlb)


Lebih baik bagimu meminta perlindungan dari sampah kemungkaran dan dengki, dendam dan pengkhianatan, dari pada memohon diberikan keteguhan iman....
"Karena yang pertama kau akui dirimu sebagai hamba yang membutuhkan, sedangkan yang kedua kau angkat dadamu di hadapanNya meminta ujian" (Sirrul Qolb)


Tafakur siang hari.....
ketika kita dihadapi 2 pilihan, nyawa atau harta. secara spontan kita akan memilih nyawa kita... sebagai ilustrasi ketika kita di hadirkan bencana entah kebakaran, stunami, banjir bandang, gunung meletus dan lainnya. ap yg anda pilih..??? nyawa anda atau harta anda...???itu lah ilustrasi singkat nyawa yg TUhan berikan kepada kita adalah anungrah yg amat sangat besar bagi kita, harta yg sekian lama kita kumpulkan sedikit demi sedikit ketika musibah yg Tuhan hadirkan kepada kita itu semua tidak berarti sama sekali bagi kita.... so..... sama halnya ketika Malaikat Maut menjemput kita harta, istri, suami, anak, keluarga akan kita tinggalkan... jadi inti dari kehidupan dunia ini adalah untuk mempersiapkan diri dikunjungi Malaikat Maut....... (Sirul Qolb)
 
 
 
 
 
 
 
 


Jika anda tau diri Insya Alloh ketenangan hidup dunia akan anda raih...... {ingat kapasitas, anda ini siapa?}

Bahagia dalam keadaan sulit & sempit... jika itu di amalkan berbahagialah kalian.... sempitnya aj bahagia apa lg lapangnya...(Syukron Ajengan)

6 PERKARA YANG DAPAT MENGGEROGOTI AMAL-AMAL BAIK :

1. Al istighlal bi’uyubil kholqi (sibuk dengan aib orang lain), sehingga lupa pada aib sendiri. Semut di seberang kelihatan sedang gajah di pelupuk mata tidak kelihatan.

2. Qaswatul qulub (hati yang keras). Kerasnya hati terkadang lebih keras dari batu karang. Sulit menerima nasehat.

3. Hubbud dunya (cinta dunia), takut mati, merasa hidupnya hanya
di dunia saja maka segala aktifitasnya tertuju pada kenikmatan dunia sehingga lupa akan hari esok di akhirat.

4. Qillatul haya’ (sedikit rasa malunya), jika seseorang telah kehilangan rasa malu maka akan melakukan apa saja tanpa takut dosa.

5. Thuulul amal ( panjang angan-angan), merasa hidupnya masih lama di dunia ini sehingga enggan untuk taubat.

6. Zhulmun la yantahi (kezhaliman yang tak pernah berhenti). Perbuatan maksiat itu biasanya membuat kecanduan bagi pelakunya jika tidak segera taubat dan berhenti maka sulit untuk meninggalkan kemaksiatan tersebut. (Sirrul Qolb)


    

Kupas Masalah Rumah Tangga

Motivasi Suami Istri

Sejujur mungkin lah kpd pasangan anda, terkadang perkara yg kurang baik jika di awali dengan ke jujuran, pasangan anda pun akan memahaminya...... jadilah seseorang yg jujur di setiap ucapan terlebih pada pujaan hati anda...... di saat mengawali satu hubungan sampai menuju jenjang yg lebih dari itu...... sebagai mana Nabi bersabdah : “Sesungguhnya kejujuran membawa kepada kebajikan.” orang Bijak berkata : Kejujuran adalah perhiasan jiwa yang lebih bercahaya dari pada berlian..(Sirrul Qolb)

Begitu berat kewajiban mu wahai Istri atas suami mu....
Sebaik-baik suami adalah yg memperlakukan istrinya dengan cara baik & bijaksana...

Ummul mu’minin ‘aisyah ra berkata : “YAA MA’SYARANNISAA LAU
TA’LAMNA BI HAQQI AZWAAJIKUNNA ‘ALAIKUNNALAJA’ALATILMARATU MINKUNNA TAMSAHULGHUBAARA ‘AN QADAMA ZAUJIHAA
BUHURRI WAJHIHAA”(al hadits)
“ Wahai kaum wanita, seandainya kamu akan mengetahui hak-hak suamimu atas dirimu, niscaya kamu akan bersedia membersihkan debu ditelapak kaki suaminya dengan sebagian wajahnya”.

Semoga aku dapat menuntun mu menujuh keridhoa Nya wahai istri ku penyejuk hati ku... (Sirrul Qolb)


 Diri ini menyadari tak ada manusia yg sempurna kecuali Kanjeng Nabi Muhammad SAW, suri tauladan kita bersama. Ketika sepasang suami istri mengetahui kekurangan serta kelebihan dari keduanya, betapa eloknya jika kekurangan istri difahami oleh suami dan juga sebaliknya... maka tak ada kata menyesali akan nikah sebagai sunnah Nabi yg mulya... Selamat menjalani mahligai rumah tangga dari dunia hingga akhirat... engkau lah penyejuk hati ku, serta kedua mata ku.. semoga kelak kita dapat menjalin ikatan yg baik dan di akhiri dengan baik pula... (Sirrul Qolb)

Cukup sulit membangun keluarga yg sakinah, mawadah, waa rohmah, Jika bukan Engkau Yaa Robb yg membimbing dan memberikan kekuatan kpd kami, hak dan kewajiban suami serta istri harus di jalani, rambu-rambu agama harus di patuhi... cukup berat jadi sesosok suami yg bertanggung jawab dunia & akhirat atasnya, bukan hanya nafsu birahi yg di niati..... semoga saja Alloh menganugrahi sesosok Istri yg bisa di ajak kerjasama dalam membangun baitii jannati. amien Siapakah dia??? WANITA-WANITA DAMBAAN SURGA & IDAMAN PARA LELAKI,,,(Sirrul Qolb)

Seorang wanita muslimah berharap dan sangat mengidam-idamkan imamnya seorang muslim yang sholeh, dan juga sebaliknya...

Pada masa remajanya berhias se demikian rupa untuk menarik hal tersebut, Dari mulai dandanan yang ala kearab-araban sampai bahasa bicaranya pun dengan dua bahasa yaitu ana dan akhi.

Subhanallah.....
Sekejap mata mungkin begitu mempesona, anggun dan menakjubkan.

Namun alangkah malangnya dia, dia lupa hanya menghias dhohirnya saja sedangkan ruhaniyahnya terabaikan.

Sulit klo udh begini serba terbuka rahasia-rahasia Qolbu.... (Sirrul Qolb)


Sedang mencari-cari Takdir Nya......... ada di manakah dia....????

WANITA IDAMAN SURGA......

1. Mar'atus sholihah
Ad-dunyaau mataa'un wa khoiru mata'ihaa mar'atus shoolihah

2. Khoirun nisa
Idzaa nadhorta sarrotka
Idzaa amartaha atho'atka
Idzaa ghibta khafidotka fimaalika wa farjihaa

Dunia ini adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita sholihah

Sebaik-baik perempuan
1.ketika engkau memandang dia menyejukan hatimu
2.ketika engkau menyuruh dia memenuhi perintahmu ( laisa tho'aat lima'shiyatillah ) tiada kepatuhan dalam urusan kemaksiatan kpd Allah.
3.ketika engkau pergi dia akan menjaga hartamu dan kehormatanny

Sebaik-baik laki-laki dan pemimpin di dalam rumah tangga yg dapat menuntun keluarganya menuju keluarga sakinah, mawadah, waa rohmah, serta membangun rumah tangga baitii jannati....

Jodoh Mu jodoh ku.............(Sirrul Qolb)
 
 
 
 

Karomah Bukanlah Tujuan

"Karomah Bukanlah Tujuan"

Bismillah waal Hamdulillah waa Laa Illaha Illa lloh hu waa allohu Akbar...........

Langsung pada pokok pembahasan....
"Karomah Bukanlah Tujuan"

Terkadang seseorang salah dalam memahami keberadaan karomah, Karomah merupakan tujuan dalam memperjalankan Qolbu atau pun tazkiyatun nufus. Yang sebenarnya adalah karomah merupakan mutlak anugerah Ilahi kepada para kekasih-Nya. Kerna yang sebenarnya apa yang menjadi tujuan dari para Arif Billaah adalah sebuah kesinambungan (istiqomah) dalam beramal sesuai Titah al-Haq :

فَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ وَمَن تَابَ مَعَكَ وَلاَ تَطْغَوْا إِنَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ. (سورة هود، الآية 112)

''Maka istiqomahlah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.'' (QS. Huud : 112)

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلىَ اﷲِأَدْومُهَا وَإِنْ قَلَّ (رواه الشيخان عن عائشة

“Pekerjaan-pekerjaan yang lebih Disukai Allah adalah pekerjaan yang terus-menerus dikerjakan meskipun pekerjaan itu sedikit”. (HR. Bukhori dan Muslim dari ‘Aaisyah)

Disamping itu, sebenarnya ada suatu ni'mat yang lebih tinggi derajat dan keutamaannya dibanding daripada karomah yaitu ''istiqomah''. Selain merupakan suatu Perintah (Q.S Huud : 112), istiqomah ternyata memiliki ketinggian derajad yang jauh melebihi kekeramatan pada para wali Allah.

( استقيموا ) : أي : على جادة الشريعة والطريقة والحقيقة فإن الاستقامة خير من ألف كرامة وهي الثبات على العقيدة الصحيحة . والمداومة على العلم النافع والعمل الصالح ، والإخلاص الخالص ، والحضور مع الله والغيبة عن شهود ما سواه .

[مرقاة المفاتيح شرح مشكاة المصابيح : كتاب العلم ]

(Ibnu Hajar) Istiqomahlah.!
Yaitu bersungguh-sungguhlah menjalankan syari'at, Thoriqoh dan hakikat kerana sesungguhnya istiqomah itu lebih utama dibandingkan seribu karomah.
Istiqomah adalah konsekuen pada akidah yang benar, melanggengkan diri pada ilmu yang bermanfa'at, beramal sholih, ikhlas yang murni, selalu khudur pada hadhirot Allah serta berpaling dari selain Allah. [Marqooh al-Mafaatiich Syarh al-Misykaat al-Mashoobiich : kitab 'Ilmu II/193]

لا شك أن الاستقامة خير من ألف كرامة لكونها أصعب من جسر القيامة ، مع أنها أدق من الشعر ، وأمر من الصبر ، وأحد من السيف ، وأحر من الصيف

[مرقاة المفاتيح شرح مشكاة المصابيح : كتاب الآداب ]

''Tidak diragukan bahwa “Istiqomah lebih utama dibandingkan seribu karomah” kerana jalan istiqomah lebih sulit daripada menapaki titian yang membentang dihari kiamat meski ia lebih lembut dibanding rambut, lebih pahit daripada kesabaran, lebih tajam ketimbang mata pedang dan lebih terik dibandingkan musim panas.'' [Marqooh al-Mafaatiich Syarh al-Misykaat al-Mashoobiich Kitab al-Adaab : bab Menangis dan Takut 15/290]

فَالْخَارِقُ ثَلَاثَةُ أَنْوَاعٍ: مَحْمُودٌ فِي الدِّينِ، وَمَذْمُومٌ، وَمُبَاحٌ. فَإِنْ كَانَ الْمُبَاحُ فِيهِ مَنْفَعَةٌ كَانَ نِعْمَةً، وَإِلَّا فَهُوَ كَسَائِرِ الْمُبَاحَاتِ الَّتِي لَا مَنْفَعَةَ فِيهَا قَالَ أَبُو عَلِيٍّ الْجَوْزَجَانِيُّ: كُنْ طَالِبًا لِلِاسْتِقَامَةِ، لَا طَالِبًا لِلْكَرَامَةِ، فَإِنَّ نَفْسَكَ مُتَحَرِّكَةٌ فِي طَلَبِ الْكَرَامَةِ، وَرَبُّكَ يَطْلُبُ مِنْكَ الِاسْتِقَامَةَ. [(مجموع فتاوى ابن تيمية)) (11/320)، و((شرح الطحاوية)) (ص: 496)]

“Kemampuan luar biasa itu ada tiga : Yaitu yang terpuji di dalam agama, yang tercela, dan yang mubah. Apabila sesuatu yang mubah itu memiliki manfaat (dalam agama), berma'na ia termasuk Kurnia Allah di dunia yang berupa ni'mat. Tetapi sekiranya tidak, berma'na ia tidak ubah sebagaimana hal-hal lainnya yang tidak bermanfaat. Berkata Abu 'Ali al-Jawzajaani : ''Jadilah pencari istiqomah, janganlah mencari karomah. Sesungguhnya dirimu memilih untuk mencari karomah. Dan sedangkan Robb-mu menginginkan keistiqomahanmu.'' (Majmu' Fatawi 11/230 : Syarah Thohawiyah 496)

Semoga kita berada di dalam jalan keistiqomahan, sebab hanya istiqomahlah yg membawa kita semua mendapatkan ke ridhoan Nya serta yg lainnya...
Mohon di luruskan bila ada yg harus di luruskan....(Sirrul Qolb)

SEBAB KAROMAH DI TAMPAKAN

" SEBAB KAROMAH DI TAMPAKAN"

Bismillah waal Hamdulillah waa Laa Illaha Illa lloh hu waa allohu Akbar...........

Langsung ke TKP....

Yang pertama referensi ini kami nukil kan dari kitab Majmu' Fatawa karangan Syaikh Ibnu Taimiyyah beliau seorang yg alim serta kecerdasannya di atas rata-rata... yg berkesan bagi diri ini terhadap beliau adalah keyakinan sebunuh hati kpd Alloh. sebagaimana ungapan beliau : ”Jika dibenakku sedang berfikir suatu masalah, sedangkan hal itu merupakan masalah yang muskil (sulit) bagiku, maka aku akan beristighfar seribu kali atau lebih atau kurang. Sampai dadaku menjadi lapang dan masalah itu terpecahkan. Hal itu aku lakukan baik di pasar, di masjid atau di madrasah. Semuanya tidak menghalangiku untuk berdzikir dan beristighfar hingga terpenuhi cita-citaku.” semoga kita dapat memetik ilmu-ilmu beliau....

Syaikh Ibnu Taimiyyah dalam Majmu’ Fatawa 11/283 :

يقول شيخ الإسلام ابن تيمية: ومما ينبغي أنْ يُعرف أنّ الكرامات قد تكون بحسب الحاجة ، فإذا احتاج إليها الرجل لضعف الإيمان أو المحتاج إياه أتاه منها ما يقوي إيمانه ويسد حاجته ، ويكون من هو أكمل ولاية لله مستغنياً عن ذلك فلا يأتيه مثل ذلك لعلو درجته ، وغناه عنها لا لنقص ولايته ، ولهذا كانت هذه الأمور في التابعين أكثر منها في الصحابة بخلاف من يجري على يديه الخوارق لهدى الخلق وحاجتهم فهؤلاء أعظم درجة. (مجموع الفتاوى: ابن تيمية 11/283).

Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah : ''“Dan di antara yang perlu diketahui adalah karomah ada kalanya bersesuaian dengan hajat seseorang. Apabila seseorang yang lemah imannya, atau orang yang sedang dalam keadaan memerlukan (terdesak), maka karomah pun ditampakkan di hadapannya dalam rangka agar keimanannya (terhadap kebenaran) bertambah kuat, dan keperluannya terpenuhi.

Manakala orang yang kewaliannya (ketaqwannya) terhadap Allah lebih sempurna, maka ia tidak diperlukan asbab ketinggian derajat. Oleh sebab itu, perkara-perkara ini berlaku ke atas para tabi’in lebih banyak berbanding di masa generasi shohabat. Berbeda dengan orang-orang yang diberi di hadapannya beberapa kemampuan tersebut, dengan tujuan sarana menuju hidayah kepada manusia dan untuk memenuhi keperluan mereka. Maka bagi mereka derajat yang agung.''

dan bukan perkara mudah seseorang hamba yg telah di berikan karomah oleh Alloh ada tiga efek bagi hamba yang mendapati karomah :

وأما ما يبتلي الله به عبده ، من السر بخرق العادة أو بغيرها أو بالضراء - فليس ذلك لأجل كرامة العبد على ربه ولا هوانه عليه ، بل قد سعد بها قوم إذا أطاعوه ، وشقي بها قوم إذا عصوه ، كما قال تعالى : فأما الإنسان إذا ما ابتلاه ربه فأكرمه ونعمه فيقول ربي أكرمن وأما إذا ما ابتلاه فقدر عليه رزقه فيقول ربي أهانن كلا [ الفجر : 15 - 17 ] .

ولهذا كان الناس في هذه الأمور ثلاثة أقسام : قسم ترتفع درجتهم بخرق العادة ، وقسم يتعرضون بها لعذاب الله ، وقسم يكون في حقهم بمنزلة المباحات ، كما تقدم . [شرح العقيدة الطحاوية » كرامات الأولياء » المحمود من الخوارق والمذموم والمباح : الجزء الثاني : ص: 749]

“Adapun ujian yang Allah berikan untuk para hamba-Nya berupa kegembiraan menerima karomah, dan yang lainnya, atau berupa kesusahan atas dirinya, itu semua bukanlah disebabkan kemuliaan atau kehinaan seseorang hamba di hadapan Allah. Tetapi sebahagian orang ada yang akhirnya berbahagia dengan sebab perkara-perkara tersebut, bahkan sebaliknya ada juga yang celaka. Ini adalah sebagaimana Firman Allaah Ta’aala:

“Adapun manusia, apabila Robb-nya mengujinya lalu dia dimuliakan-Nya dan diberi kesenangan oleh Allaah, maka dia pun berkata: “Tuhanku telah memuliakanku.” Adapun bila Robb-nya mengujinya lalu membatasi rizqinya, maka dia berkata: “Tuhan-ku telah menghinakanku.” Sekali-kali tidak (demikian)…” (QS. Al-Fajr 15-17)

Maka dari sini, manusia itu terbagi menjadi tiga golongan:

1, Golongan yang bertambah derajat kedudukannya dengan kurnia tersebut.

2, Golongan yang dengan sebab perkara tersebut melenceng ke arah ancaman mendapat adzab Allah.

3, Dan satu golongan lagi yang dengan keupayaan luar biasa tersebut tidak mengubah apa-apa pun dan di anggap tidak ubah seperti perkara-perkara biasa lainnya saja.” (Ibnu Abil ‘Izz, Syarah ath-Thohawiyah, m/s. 215 – Tahqiq Achmad Muchammad Syakir).

Kesimpulan akhir :

Setiap kejadian diluar kemampuan manusia biasa pada umumnya (karomah), maka harus dikembalikan kepada Syari'at. yaitu lihatlah keseharian orang tersebut dalam menjalankan Titah Allah (Kitabullaah) dan Sunnah Nabiyullaah. Namun apabila kita temukan sesutu yang berselisih dari keduanya setelah kita tahu seseorang itu sholih, maka ''diam dari padanya adalah selamat''.

Petikan dari Kitab Tafridul-Kathir mukasurat 3:

إذا سمعت كلمات من أهل التصوف والكمال ظاهرها ليس موافقا لشريعة الهدى من الضلال توفق فيها واسأل من الله العليم أن يعلمك مالم تعلم ولا تمل إلى الإنكار الموجب للنكال, لأن بعض كلماتهم مرموزة لاتفهم, وهي فى الحقيقة مطابقة لبطن من بطون القرأن الكريم وحديث النبي الرحيم. فهذا الطريق هوالأسلم القويم, والصراط المستقيم. .

“Apabila engkau mendengar beberapa kalimah-perkataan dari ahli Tashawwuf dan kesempurnaan zahirnya tidak sesuai bagi syariatnya Nabi yang menyatakan petunjuk dari segala kesesatan maka bertawaquflah (berdiamlah) engkau padanya dan bermohonlah (berserahlah) kepada Allah Yang Maha Mengetahui agar engkau di beri akan ilmu yang belum engkau mengetahuinya. Janganlah engkau cenderung mengingkarinya yang mengakibatkan kepada natijah yang buruk. Kerana sebagian dari pada kalimah atau perkataan mereka itu adalah isyarat yang tidak mudah difahami. Padahal hakikat-isinya itu sesuai dengan batinnya dari pada isi al Quran al Karim, dan haditsnya Nabi yang penyayang. Maka jalan ini lebih selamat sejahtera, dan jalan yang lurus.”

Semoga kita dapat mengambil hikmahnya......

Perbedaan antara Waliyullaah dengan Wali Syaithon

('' Perbedaan antara Waliyullaah dengan Wali Syaithon'')

Bismillah waal Hamdulillah waa Laa Illaha Illa lloh hu waa allohu Akbar...........
Postingan ini sekaligus sebagai tanggapan tautan pada : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=184290248385948&id=100001594643562&refid=17

( ومن أصول أهل السنة : التصديق بكرامات الأولياء وما يجري الله على أيديهم من خوارق العادات في أنواع العلوم والمكاشفات وأنواع القدرة والتأثيرات ، كالمأثور عن سالف الأمم في سورة الكهف وغيرها ، وعن صدر هذه الأمة من الصحابة والتابعين وسائر قرون الأمة ، وهي موجودة فيها [ ص: 287 ] إلى يوم القيامة ) .
[ العقيدة الواسطية » شرح العقيدة الواسطية » أصول أهل السنة والجماعة الدين والإيمان قول وعمل » من أصول أهل السنة والجماعة التصديق بكرامات الأولياء]

“Termasuk prinsip ahlu as-Sunnah wa al-Jama’ah adalah membenarkan adanya karomah para wali dan kejadian-kejadian luar biasa yang Allah tunjukkan melalui mereka dalam berbagai bentuk ilmu dan mukasyafah, dalam berbagai jenis qudrot dan pengaruh, seperti yang diriwayatkan dari umat-umat terdahulu dalam (al Qur'an) Surat al-Kahfi dan selainnya, dan dari generasi awal umat ini, para shohabat, tabi’in, serta generasi-generasi umat yang lain. Karomah tetap akan ada di setiap umat sampai hari Kiamat.”[Syarh Aqidatul Waasithiyah : Ushul Ahlussunnah wal Jama'ah, agama dan iman, ucapan dan amal : Kebenaran Karomah Awliya : 287]

Sebagaimana kita ketahui bahawa Kiai ataupun Habaib adalah sosok yang sangat dihormati di kalangan Aswaja karna kedekatan beliau-beliau ini dengan Allah Subhanahu wa Ta'ala dan peranannya dalam penegakan panji-panji Islam. Namun di balik itu, tetaplah tak bisa lepas dari hukum alam. Ada beberapa saudara Muslim atau bisa dikatakan sebuah sekte yang belum bisa menerima kehadiran kedua 'Ulama tadi.

Beberapa alasan yang dijadikan sebab penolakan mereka, diantaranya adalah permasalahan ''Karomah''. Para Kiai dan Habaib sebagai Muhyiddin, beliau-beliau ini ada yang dianugerahi-Nya sebuah kemuliaan fid dunya berupa keramat atau karomah. Namun beberapa pribadi yang bukan dari golongan keduanya ini juga ada yang diberikan-Nya kemampuan mirip dengan karomah yang disebut istidroj.

Kemungkinan besar sebab munculnya ''penolakan'' yang ditunjukkan oleh saudara-saudara kita tadi adalah kerna kesalahan dalam membedakan antara karomah dengan istidroj. Maka daripada itu, besar harapan kami agar tulisan ini benar-benar diperhatikan, singkirkan terlebih dahulu segala bentuk fanatik. karna Islam adalah agama yang hanya bisa diterima oleh orang-orang yang lapang dada. Setiap kesalahan mohon untuk diluruskan. (SIRRUL QOLB)

Perbedaan Karomah dan Istidroj

"Perbedaan Karomah dan Istidroj "

Bismillah waal Hamdulillah waa Laa Illaha Illa lloh hu waa allohu Akbar...........

Langsung pada pokok pembahasan....
-Pengertian Karomah

Menurut Ibnu Abil ‘Izz, di dalam kitabnya Syarah ath-Thohawiyah menyatakan :

قال ابن أبي العز في الشرح : (( فالمعجزة في اللغة تعم كل خارق للعادة و كذلك الكرامة في عرف أئمة أهل العلم المتقدمين .

ولكن كثير من المتأخرين يفرقون في اللفظ بينهما فيجعلون المعجزة للنبي والكرامة للولي وجماعها الأمر الخارق للعادة .

Berkata Ibn Abil 'Izz dalam Syarah :“Mu'jizat menurut bahasa meliputi segala kemampuan atau keupayaan luar biasa. Demikian juga halnya dengan karomah menurut bahasa yang lazim di kalangan para Imam ahli ilmu terdahulu. Hanya saja kemudian banyak di kalangan muta’akhirin yang membedakan di antara keduanya. Mereka menjadikan kata “mu'jizat” itu khusus untuk para Nabi, dan kata “karomah” itu untuk para wali. Sedangkan kedua-duanya adalah sama-sama merujuk kepada kemampuan diluar kebiasaan.” (Ibnu Abil ‘Izz, Syarah ath-Thohawiyah, m/s. 207 )

Menurut al Imam al Qusyairi, karomah merupakan tanda-tanda kebenaran sikap dan kelakuan seseorang. Barang siapa yang tidak benar sikap dan kelakuannya, maka tidak dapat menunjukkan ke karomahannya.Dan Allah Yang Maha Qodim memberi tahu kepada kita agar membedakan orang yang benar dan mana yang bathil. [Abul Qosim Abdul Karim Hawazim Qusyairi Naisabury, Risalatul Qusyairiyyah, Darr al-Khoir : 353]

Dalam Syarh al-Hikam Disebutkan :

قال ابن عطاء الله السكندي رحمه الله تعالى: ربما رُزِق الكرامةَ مَنْ لم تكملْ له الاستقامة.

يعني: أن الكرامة التي هي الأمر الخارق للعادة لا عبرة بها عند المحققين، وإنما الكرامة الحقيقية هي الاستقامة[1] . ومرجعها إلى أمرين: صحة الإيمان بالله عز وجل، واتباع ما جاء به رسوله صلى الله عليه وسلم ظاهراً وباطناً. ولذا قال أبو يزيد رحمه الله:لو أن رجلاً بسط مصلاه على الماء وتربع في الهواء فلا تغتروا به حتى تنظروا كيف تجدونه في الأمر والنهي . وقيل له: إن فلاناً يمر في ليلة إلى مكة، فقال:إن الشيطان يمر في لحظة من المشرق إلى المغرب . وقيل له: إن فلاناً يمشي على الماء، فقال:الحيتان في الماء والطير في الهواء أعجب من ذلك [2].

[1] يقول الله تعالى: (فَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ وَمَن تَابَ مَعَكَ وَلاَ تَطْغَوْا إِنَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ). سورة هود، الآية 112.
[2] حُكِي للإمام الشافعي رحمه الله ما قاله الليث بن سعد رحمه الله فقيه مصر ومفتيها في زمانه: "لو رأيتم الرجل يمشي على الماء فلا تعتدوا به ولا تغتروا به حتى تعرضوه على كتاب الله وسنة رسول الله صلى الله عليه وسلم"، فقال: "لقد قصَّر الليث، لو رأيتم الرجل يمشي على الماء أو يطير في الهواء فلا تعتدوا به ولا تغتروا به حتى تعرضوه على كتاب الله وسنة رسول الله صلى الله عليه وسلم، فإن الشيطان يطير من المشرق إلى المغرب".

Berkata Syaikh Ibnu 'Athooillaah as-Sakandari RA :

Terkadang karomah tidaklah diberikan bagi seseorang kecuali berupa istiqomah. Maksudnya : karomah yang merupakan kejadian luar biasa tidaklah berarti bagi orang-orang ahli hakikat sebab karomah yang sesungguhnya bagi mereka adalah istiqomah 1]. Rujukan dan sandaran istiqomah adalah ke absahan iman kepada Allah 'Azza wa Jalla dan mengikuti segala yang diajarkan Kanjeng Nabi Muhammad Shollallaahu 'Alayhi wa Sallam secara lahir dan bathin.
Karnanya Abu Yazid al-Busthomi berkata “Bila seorang mampu menggelar sajadah tempat sholatnya diatas air, mampu duduk bersila diudara maka janganlah sesekali kalian tertipu hingga kalian jumpai bagaimana dirinya dalam menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah”. Ditanyakan pada Abu Yazid “Sesungguhnya si fulan mampu berjalan disatu malam menuju Makkah” Beliau menjawab “Sesungguhnya setan mampu berjalan dari ujung timur keujung barat dalam sekejap mata”
Ditanyakan pada Abu Yazid “Sesungguhnya si fulan mampu berjalan diatas air”
Beliau menjawab “Ikan-ikan di air, burung-burung di udara lebih mengherankan ketimbang hal itu”.

1]. Allahu Ta'aala berfirman : Maka istiqomahlah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (QS. Huud : 112)

2]. Al Imam asy-Syafi'i Rohimahullaah menceritakan apa yang diucapkan Al-Layts ibn Sa'ad seorang Faqih dan Mufti Mesir di zamannya. ''Jika kalian melihat seorang yang bisa mengambang di atas air, maka janganlah tertipu olehnya, sehingga kalian serahkan urusannya kepada al Quran dan Sunnah Rosulullah Shollallaahu 'Alayhi wa Sallam.” maka dikatakan ucapan ringkas al-Laits : ''Jika kalian melihat seseorang yang mampu berjalan di atas air dan terbang di angkasa, maka janganlah kalian tertipu olehnya, sehingga kalian serahkan urusannya kepada al Quran dan Sunnah Rosulullah Shollallaahu 'Alayhi wa Sallam.”Sesungguhnya setan-setan terbang dari timur ke barat. [Syarh al-Hikam al-‘Athooillah I/126]

Sebagaimana disebutkan oleh Syaikh Ibnu Taimiyyah, bahwasannya dari kalangan Shohabat, Tabi'in rodliyallaahu 'anhum ajma'iin dan para salaf ash-Sholih rohimahullaahu Ta'aalaa banyaklah yang memiliki ''karomah''. Dari Shohabat Abu Bakar rodliyallaahu 'anh pun beliau pula ada karomah. Kami ambil satu contoh lain sebagaimana terdapat dalam Shohih Muslim, kisah shohabat yang melihat Malaikat :

وما أخرجه مسلم عن أبي سعيد الخدري : أن أسيد بن حضير بينما هو ليلة يقرأ في مربده إذ جالت فرسه فقرأ ثم جالت أخرى فقرأ ثم جالت أيضا قال أسيد فخشيت أن تطأ يحيى فقمت إليها فإذا مثل الظلة فوق رأسي فيها أمثال السرج عرجت في الجو حتى ما أراها قال فغدوت على رسول الله صلى الله عليه وسلم فقلت يا رسول الله بينما أنا البارحة من جوف الليل أقرأ في مربدي إذ جالت فرسي فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم اقرإ بن حضير قال فقرأت ثم جالت أيضا فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم اقرإ بن حضير قال فقرأت ثم جالت أيضا فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم اقرإ بن حضير قال فانصرفت وكان يحيى قريبا منها خشيت أن تطأه فرأيت مثل الظلة فيها أمثال السرج عرجت في الجو حتى ما أراها فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم تلك الملائكة كانت تستمع لك ولو قرأت لأصبحت يراها الناس ما تستتر منهم .
[صحيح مسلم بتحقيق محمد فؤاد عبد الباقي ج1 ص 584 ح 796 ط. دار إحياء التراث العربي / بيروت ، صحيح البخاري ج4 ص 1916 ط. دار ابن كثير – دار اليمامة / بيروت سنة 1407 هـ 1987م ]

Dalam Shohih Muslim, dari Abu Sa’iad al-Khudrii (rodliyallaahu ‘anhu) :

“Pada suatu malam, Usaid bin hudhoir membaca al Quran di tempat pengolahan kurma milik beliau. Tiba-tiba kuda milik beliau melompat-melompat. Lalu beliau terus membacanya lagi, dan kudanya terus melompat-lompat lagi. Beliau membaca lagi, dan kudanya pun melompat-lompat lagi.”

Beliau berkata: “Kerana aku khawatir kuda tersebut akan menginjak anakku si Yahya, maka aku pun mendekatinya. Tiba-tiba aku nampak seperti ada naungan awan di atas kepalaku. Di dalamnya ada semacam lampu, lalu ia naik ke angkasa sehingga tidak terlihat lagi olehku.”

Beliau berkata lagi: “Keesokan harinya aku pun menemui Rosulullah dan aku berkata: “Wahai Rosulullah, tengah malam tadi ketika aku sedang membaca al Quran di tempat pengolahan kurma milikku tiba-tiba kudaku melompat-lompat.” Rosulullah pun berkata:

“Teruskan (ceritamu) wahai Ibnu hudhoir!” Usaid berkata: “Aku pun terus membacanya lagi (pada waktu malam). Tiba-tiba kudaku melompat-lompat lagi.” Rosulullah pun berkata lagi:

“Teruskan wahai Ibnu hudhoir!” Usaid berkata: “Aku pun terus membacanya lagi (pada waktu malam). Tiba-tiba kudaku melompat-lompat lagi.” Rosulullah pun berkata lagi:

“Teruskan wahai Ibnu Chudhoir!” Usaid menjawab: “Lalu aku pun menoleh, kerana anakku berada berdekatan dengan kuda tersebut dan aku khawatir jika kuda tersebut menginjaknya. Tiba-tiba aku melihat sesuatu seperti awan (naungan), di dalamnya ada seperti lampu. Lalu ia naik ke angkasa sehingga aku tidak melihatnya lagi.” Kemudian Rosulullah berkata:

“Itu adalah para malaikat yang turun kerana mendengar engkau membaca al Quran.” Seandainya engkau terus membacanya, tentu ia akan terlihat oleh manusia. Ia tidak akan bersembunyi dari mereka.”

-Pengertian Istidroj

Istidroj secara bahasa diambil dari kata da-ro-ja ( درج ) yang artinya naik dari satu tingkatan ke tingkatan selanjutnya. Sementara istidroj dari Allah kepada hamba difahami sebagai ‘hukuman’ yang diberikan sedikit demi sedikit dan tidak diberikan langsung. Allah biarkan orang ini dan tidak disegerakan adzabnya. Allah Berfirman :

سَنَسْتَدْرِجُهُمْ مِنْ حَيْثُ لاَ يَعْلَمُونَ

“Nanti Kami akan Menghukum mereka dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan) dari arah yang tidak mereka ketahui.” (QS. Al-Qolam: 44)'' [Al-Mu’jam Al-Lughoh Al-Arobiyah, kata: da-ro-ja)

عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "إِذَا رَأَيْتَ اللَّهَ تَعَالى يُعْطِي الْعَبْدَ مِنَ الدُّنْيَا مَا يُحِبُّ وَهُوَ مُقِيمٌ عَلَى مَعَاصِيهِ فَإِنَّمَا ذَلِكَ مِنْهُ اسْتِدْرَاجٌ"، ثُمَّ تَلَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّى إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ}. أخرجه أحمد (4/145 ، رقم 17349) ، والطبراني فى الكبير (17/330 ، رقم 913) ، وفى الأوسط (9/110 ، رقم 9272) ، قال الهيثمي (10/245) : رواه الطبراني فى الأوسط عن شيخه الوليد بن العباس المصرى ، وهو ضعيف. والبيهقي فى شعب الإيمان (4/128 ، رقم 4540)

Dari 'Uqbah bin 'Aamir rodliyallaahu 'anhu, dari Nabi Shollallaahu 'Alayhi wa Sallam beliau bersabda : ''Jika engkau melihat Allahu Ta'ala Memberikan kepada seorang hamba keni'matan duniawi yang dia senangi dengan melakukan kema'siatan, sesungguhnya itu adalah istidroj. Kemudian Rosuulullaah Shollallaahu 'Alayhi wa Sallam membaca Ayat yang artinya: “Maka tatkala mereka telah melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami-pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka secara tiba-tiba, maka ketika itu mereka terdiam putus asa (Q.S al-An’aam:44)''

Istidroj Allah kepada hamba-Nya adalah jelas merupakan ni'mat yang didapati kerna kelalaian, kema'siatan hamba, yang dengan itu Allahu Ta'ala akan Membinasakan mereka. Jadi sangat bertolak belakang dengan karomah Allah kepada para wali-Nya yang diberikan kerna ketaqwaan, keta'atan dan dengannya Allahu Ta'ala melebihkan derajad diantara hamba lainnya.

Maka jelaslah perbedaan antara karomatul awliya dengan istidroj dengan berdasar al Quran wa al Hadits wal kutubul Tauhid. Dimana sebuah karomah tidak bisa lepas dengan ketaqwaan seorang hamba, sedang istidroj merupakan ni'mat yang diberikan-Nya diatas kelalaian kema'siatan hamba.

''Oleh kernanya tiada alasan lagi untuk memvonis kemampuan luar biasa (karomah) yang dimiliki oleh Waliyullaah sebagai istidroj". Bila ada kesalahan Tolong di luruskan...(Sirrul Qolb)

DOA, MAKNAH MAKAN

Doa Makan pun hingga ke neraka begitu dasyat tuntunan Kanjeng Nabi Muhammad SAW....

Ya Alloh berkahilah pada makanan yang telah Engkau rizkikan pada kami, dan jagalah kami dari api neraka....
Kitab Al-Adzkaar An-Nawawy hal : 205
(yg halal jelas adanya dan yg haram pun jelas adanya, diantara keduanya tidak jelas )

Penyebab Malas Ibadah dan Mudah Bermaksiat

Apa yang menyebabkan kita berat beribadah dan mudah bermaksyiat ? Salah satu faktor penyebab kita begitu berat untuk melakukan ibadah seperti sholat, dzikir dan lainnya adalah makanan syubhat dan haram yang masuk ke perut kita.

Setiap insan muslim khususnya pribadi saya sendiri, pasti pernah merasakan begitu berat untuk melakukan ibadah, ternyata setelah mengintropeksi diri diketahui bahwa kita telah memakan makanan haram atau dengan harta haram.

Ibrahim bin Adham Rahimahullah berkata “Aku melihat seorang yang beribadah menjadi berat dalam sholatnya lalu aku merenungkannya maka aku berkesimpulan bahwa itu disebabkan tidak bersihnya makanan yang dimakannya. Seandainya ia makan yang halal maka tidak akan ada beban dalam sholatnya “.

Orang yang makan dari harta haram, niscaya dia akan melakukan ibadah dengan terpaksa, terkadang berani meninggalkan ibadah wajib seperti sholat. Setelah itu berangsur-angsur dia akan melakukan perbuatan maksyiat lainnya, demikian seterusnya.

Oleh sebab itu Sahl at-Tusturi rahimahullah berkata : "Barangsiapa yang makan makanan haram, maka anggota tubuhnya akan bermaksyiat mau tidak mau, diketahui ataupun tidak. Dan barang siapa yang makan makanan halal, maka anggota tubuhnya akan ta'at mau tidak mau, diketaui atau pun tidak. Dan dia akan diberi taufiq untuk berbuat kebaikan ".

Ulama salaf mengatakan : "Makanlah semau mu, maka kau akan berbuat sesuai apa yang kau makan". Salam Melawan Hawa Nafsu (Sirrul Qolb)