Habib
Hasan bin Muhammad Al-Haddad lahir di Ulu, Palembang, Sumatera
selatan, pada tahun 1291 H / 1870 M. Semasa kecil beliau mengaji kepada
kakek dan ayahnya di Palembang. Saat remaja, beliau mengembara selama
babarapa tahun ke Hadramaut, Yaman, untuk belajar agama, sekaligus
menelusuri jejak leluhurnya, Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad, Shohib
Ratib Haddad, yang hingga kini masih dibaca sebagian besar kaum
muslimin Indonesia. Beliau menetap beberapa tahun lamanya, setelah itu
kembali ke tempat kelahirannya, di Ulu, Palembang. Ketika petani
Banten, dibantu para Ulama, memberontak kepada kompeni Belanda (tahun
1880), banyak ulama melarikan diri ke Palembang; dan disana mereka
mendapat perlindungan dari Habib Hasan. Tentu saja pemerintah kolonial
tidak senang. Dan sejak itu, beliau selalu diincar oleh mata-mata
Belanda.