Mengapa kita dipertemukan namun akhirnya kita dipisahkan?
Mungkinkah menguji kesetiaan, kejujuran, dan kemanisan iman?
Tuhan berikan aku kekuatan....
Biar di kembarah mentari dan di bahu gunung merapi, pasrahku abadi untukMU... untukMU...
Loh, itu bukannya bid'ah? Sesat dan dijamin neraka bukan?
=> semoga bisa dipahami, karena orang yg masih hidup saja butuh
dido'akan, apalagi jasad kaku di dalam kubur yg sudah tidak bisa lagi
beramal. Kalau kau tidak percaya, silakan meninggal duluan. Kudo'akan
nanti. Aku yakin do'a-do'aku akan kau nikmati. gt aja kok repot!!!
yaa Allah kini malamMu tlah singgah
di dalam hati hambaMu yg resah
yaa Allah lukisan malamMu nan megah
iringi daku sujud bermuhasabah (qulubaiin)
Hati
adalah pencetak identitas diri. Jika hati seseorang bening, terpancarlah
darinya perilaku dan tutur kata terpuji. Jika hati seorang manusia
ikhlas, terciptalah olehnya karya-karya fenomenal yg bermanfaat. Jika
hati seluruh umat damai, tentram dan sejahteralah seisi dunia.
Hati setiap orang dihuni oleh tiga makhluq. Hati sebelah kanan didiami oleh malaikat bernama Mulhim. Malaikat ini bertugas
menyampaikan ilham-ilham rohmani yg mengajak pada kebaikan. Sedang hati
sebelah kiri dihuni oleh Wasawis, setan yg membisikkan
keburukan-keburukan. Lalu tepat di tengah-tengahnya, tinggallah nafsu.
Makhluq satu ini bersifat manja, suka enak-enakan dan bermalas-malasan,
sehingga ia cenderung bersekutu dgn setan. Namun nafsu tak selalu jahat,
kadangkala ia mengajak pada sesuatu yg dibenarkan. Misal, mengajak
makan ketika lapar, mengajak minum manakala haus dan lain-lain.
Setiap detik selama jantung berdetak, tiga makhluq tsb tak pernah diam.
Semua saling berbisik dan minta diperhatikan. Contoh soal, ketika
seorang muslim mendengar seruan adzan, akan terbersit dalam hatinya
untuk bersiap-siap mendatangi panggilan itu. Bersit hati yg baik inilah
yg dinamakan ilham. Setelah itu, ganti setan yg berbisik. Dngn
berupa-rupa alasan, setan berupaya keras untk mencegah org dr
menindaklanjuti bisikan malaikat. Bervariasi bsikannya, menyesuaikan dgn
tingkat keimanan seorang hamba.
"apalah gunanya sholat, toh kamu tetap miskin."
"sesekali tidak sholat kenapa, Allah maha pengampun kok."
"serajin apapun kamu sholat, kalau Allah menaqdirkan kamu masuk neraka, ya tetap saja masuk neraka!!"
dan nafsu, tidaklah mau kalah dari setan.
"tanggung, filmnya lagi seru!"
"nanti saja lah, nunggu iqomat"
"waktu sholat masih panjang kok"
tentu bermacam-macam jenis bisikan yg datang menelusup dgn lembut di
dalam hati menjadi beragam perasaan. Semakin seseorang mengabaikan
semakin setan dan nafsu berjuang mengalahkan. Karena itulah Allah
menganugerahi manusia dgn akal. Selagi ssorg mau memanfaatkan anugerah
ini dgn baik, ia bisa peka dgn segala mcm bentuk bisikan yg ada. Tanpa
terlepas dr pertolongan Allah, akan dipilihnya bisikan yg baik, dan
ditolaknya bisikan jahat.
Ajaran tntang hati sharusnya membuat
kita tergerak untk berhati-hati dlm segala urusan kehidupan. Sebab
itulah kesederhanaan harus menjadi ciri khas. Sesuatu yg halal itu baik,
tp sesuatu yg halal tapi brlebihan itu tidaklah baik. Sayyidil ayyam (al qolbul mutayyam)
0 komentar:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.